"Aliko Dangote" Pengusaha Muslim Terkaya di Afrika
Figur hari ini, seorang pengusaha muslim terkaya di Afrika
bernama Aliko Dangote. Ia merupakan pengusaha yang berasal dari Nigeria. Dengan
nilai kekayaan sebesar US$ 12,2 miliar atau setara dengan Rp 180,56 triliun,
ini yang membuat ia menjadi salah seorang pengusaha muslim terkaya di Benua
Afrika. Dangote memiliki bisnis yang banyak dibidang industri, termasuk sektor
minyak dan gas bumi, manufaktur, dan yang terakhir barang-barang konsumsi.
Sekitar 80% dari jumlah pendapatan Dangote yang terbesar berasal dari Dangote
Cements. Perusahaan itu mampu memproduksi sebanyak 44 juta ton pertahun, bahkan
diperkirakan akan naik sekitar 33% di tahun 2020. Selain itu, ternyata Dangote
memiliki kilang gula terbesar kedua di dunia.
Dangote lahir pada tahun 1957 di Kano State, Nigeria dan
tumbuh di keluarga pengusaha. Sehingga sejak kecil Dangote sudah terbiasa
dengan kehidupan di dunia bisnis. Sedangkan kakek Dangote, Sanusi Dananta
pernah disebut sebagai orang terkaya pertama di Kano. kakeknya sudah lama
bergelut di dunia bisnis dengan menjual komoditas seperti beras dan gandum.
Dangote dibesarkan dan hidup lama dengan sang kakek sehingga lambat laun dia
tertarik akan dunia bisnis. Bahkan ia sempat bercerita untuk berbagi pengalaman
sewaktu ia masih kecil, sudah berani untuk melakukan kegiatan jual beli.
Awalnya ia hanya mencoba untuk menjual kotak permen. Ia saat itu berbisnis,
hanya untuk mendapatkan uang jajan, namun lama kelamaan ia merasa sudah nyaman
dan menikmati dunia bisnis tersebut. Hingga akhirnya, sampai saat ini ia tetap
berbisnis di beberapa bidang industri dan menjadi pengusaha sukses.
Dangote, akhirnya melanjutkan pendidikannya hingga lulus
dari Universitas Al – Azhar, yang merupakan Universitas Islam terkemuka di
Mesir. Dari sanalah ia melanjutkan pendidikan mengenai bisnis. Setelah lulus
kuliah, Dangote meminjam uang kepada pamannya untuk mengimpor komoditas
pertanian dan menjualnya di Nigeria. Dua barang impor utamanya adalah beras
dari Thailand dan gula dari Brazil. Kemudian setelah itu, ia menjual
barang-barang tersebut dengan mendapatkan beberapa keuntungan. Siapa sangka,
ternyata bisnis yang dijalaninya berkembang cepat. Dalam kurun waktu tiga bulan
ia mendapatkan keuntungan sebanyak US$ 10.000 sehingga ia mampu membayar hutang
kepada pamannya tersebut. Tahun 1977, Dangote mulai membangun planning untuk
mendirikan sebuah pabrik yang akan memiliki jangka waktu cukup panjang untuk
kehidupan kedepannya. Pabrik yang didirikannya, merupakan perusahaan penghasil
pasta, gula, garam dan tepung. Di tahun yang sama Dangote juga mendapatkan
perusahaan semen milik negara. Dengan begitu, Dangote memperluas operasi
perusahaan secara signifikan di tahun 2005, pada saat membangun pabrik manufaktur
bernilai jutaan dolar. Hebatnya, pembangunan ini ia bangun dengan uangnya
sendiri sebesar US$ 319 dan meminjam sebesar US$ 479 juta dari Korporasi
Keuangan Internasional Bank Dunia.
Sebagai seorang pebisnis, Dangote sejak awal menginginkan
memiliki bisnis yang maju. Siapa sangka kegiatannya yang selalu
menginvestasikan uangnya di perusahaannya menjadikan bisnisnya maju secara
cepat. Kemudian beberapa tahun lalu Dangote mulai mencoba melakukan bisnis di
bidang minyak dan gas. Padahal sebelumnya, ia berusaha untuk menghindari bisnis
tersebut. Dangote memang sosok pebisnis yang berbeda dari pebisnis Nigeria
lainnya yang memulai bisnis langsung dari dunia migas. Beliau membeli kilang
minyak di Lagos pada tahun 2007 silam, dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan
Nigeria kepada pemasok minyak internasional.
Itulah figur hari ini seorang Aliko Dangote atau biasa
disapa dangote seorang pengusaha terkaya di Nigeria. Anda dapat mencontoh trik
dan tips yang digunakan Dangote untuk memajukan bisnis dibidang apapun itu.
Jangan lupa juga untuk selalu menginvestasikan sebagian penghasilan di
perusahaan Anda. dengan begitu, dapat meningkatkan percayaan perusahaan lainnya
juga untuk berinvestasi. Namun, tetap harus konsisten dalam mengelola bisnis.
Sebab, tidak ada bisnis yang pertama didirikan sudah dapat menjadi perusahaan
besar. Dangote juga harus merasakan jatuh bangun dalam membangun sebuah bisnis,
namun ia selalu menjadikannya sebagai pelajaran bukan sebuah hal yang membunuh
impiannya menjadi seorang pebisnis.
Komentar
Posting Komentar